Bahas Maggot Tekan Sampah Organik, YPN Dampingi Entomo Farms Temui Danny

Bahas Maggot Tekan Sampah Organik, YPN Dampingi Entomo Farms Temui Danny

MAKASSAR, GOSULSEL.COM — Yayasan Peduli Negeri (YPN) mendampingi Entomo Farms, salah satu investor asal Korea Selatan yang berpengalaman soal Maggot menemui Wali Kota Makassar, Danny Pomanto. Mereka bertemu di kediaman pribadi Danny, Jalan Amirullah, Rabu kemarin (13/04/2022).

Entomo Farms yang hadir dalam pertemuan itu adalah CEO, Park Deok Ju, Penerjemah, Lee Hyu Young, Engineer, Yoon Changyeoul, dan Lee Cheong Soo. Sementara dari YPN dipimpin oleh Ketua, Saharuddin Ridwan.

Kediaman Walikota Makassar

Bertemu dengan Danny, pihaknya membahas bagaimana Maggot atau black fly soldier sebagai salah satu alternatif menekan sampah di Makassar. Khususnya untuk limbah makanan atau organik.

“Jadi saya akan masukkan ini dalam teknologi pengolahan sampah. Saya bilang sampah itu tidak dibakar, jadi dengan menggunakan teknologi ini,” ucap Danny.

Menurut Danny, teknologi Maggot ini sangat menarik. Sebab, dapat menjadi sebuah industri kosmetik dan Makassar menjadi salah satu percontohan di Indonesia.

“Artinya ini sebuah hal yang baru dan green, jadi pro lingkungan. Saya perintahkan DLH itu untuk merespon ini. Alat sudah di pasang. Jumat saya pergi lihat. Dia memang kasih karena dianggap kita serius, jadi contoh di sini di Makassar, jadi promosi,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua YPN, Saharuddin Ridwan menyampaikan bahwa sejatinya Entomo Farms sudah lama ingin datang ke Makassar untuk membahas teknologi ini. Hanya saja baru bisa terealisasi setelah ada pelonggaran kebijakan di tengah pandemi.

“Dua tahun sebelumnya sudah ada hibah dari Korsel berupa alat mengelola sampah organik kemudian outputnya bisa menjadi kompos atau pelet untuk makanan ternak itik, ayam atau ikan yang diberi nama maggot yang memang sejak awal YPN sudah menggunakan ini,” jelasnya.

Diungkapkan Sahar, ada empat titik yang menjadi tempat pemasangan teknologi Maggot. Salah satunya di Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya.

“Kunjungan untuk melihat langsung dan memasang serta mengeluarkan barang-barang yang sudah berada di empat kontainer di Biringkanaya. Sampai Sabtu akan dipasang oleh engineering untuk memasang langsung,” tambah Sahar.

YPN, kata dia, merupakan instansi yang pertama kali menggagas teknologi ini. Sebelumnya disetujui oleh Entomo Farms dengan melihat potensi sampah Makassar yang sebagian besar merupakan organik.

“Ini pertama di Indonesia melalui YPN dan bisa terpilih mendapatkan hibah dari pemerintah Korea. Di mana Entomo yang akan mengawal kami sehingga potensi sampah organik bisa dilakukan dengan baik,” tukas Sahar.(*)

Dikutip dari : https://gosulsel.com/2022/04/14/bahas-maggot-tekan-sampah-organik-ypn-dampingi-entomo-farms-temui-danny/

Kunjungan Taruna Politeknik Kelautan dan Perikanan Kab. Bone di TPS3R & Bank Sampah Unit Kelurahan Untia

Kunjungan Taruna Politeknik Kelautan dan Perikanan Kab. Bone di TPS3R & Bank Sampah Unit Kelurahan Untia

(31 Maret 2022). 127 taruna-taruni Politeknik Kelautan dan Perikanan Kab. Bone berkunjung ke TPS3R dAN Bank Sampah Unit di Keluahan Untia.

Dalam kunjungan tersebut, mereka didampingi 4 orang dosen pendamping yakni Awaluddin, Katarina Hesty Rombe, Hasni dan Ardianza Syukur.

Katarina Hesty selaku pendamping taruna mengatakan materi kunjungan ini tentang prospek usaha dan pengembangan usaha Taruna dan Taruni Politeknik Kelautan dan Perikanan Bone.



SOSIALISASI PEMBENTUKAN BSU KELURAHAN BONTO-BONTOA

SOSIALISASI PEMBENTUKAN BSU KELURAHAN BONTO-BONTOA

Sosialisasi pembentukan bank sampah unit yg dilakukan pemerintah kelurahan bonto-bontoa yg dilaksankan di aula kecamatan somba opu kabupten gowa, menjadi bukti dan peduli serta kreativitas pemerintah kelurahan bonto-bontoa dalam menjaga kebersihan khusus nya di kelurahan sendiri.

MAKASSAR GLOBAL.COM – sosialisasi pembentukan BSU ini, juga menjadi hal yg menarik krn mampu memberikan gambaran dan penjelasan kepada para peserta sosialisasi bahwa sampah pun dapat bernilai ekonomis, tapi tentunya dilakukan dgn beberapa tahapan atau proses pengerjaan di dalam nya.

Dalam sosialisasi ini turut di hadiri oleh penanggung jawab Bank Sampah Kabupaten Gowa Henry, Manager Lingkungan Yayasan Peduli Negeri (YPN) Ibrahim, perwakilan USAID sebagai organisasi yg bekerja sama dgn YPN, Lurah Bonto-Bontoa Iqra Ardiansah Iqbal serta peserta sosialisasi dari berbagai kelompok masyarakat baik dari pemuda dan kaum ibu-ibu.

Henry yang sekaligus pemateri pertama dalam sosialisasi ini menyampaikan kepada seluruh peserta bahwa pentingnya sosialisasi ini adalah agar peserta mendapatkan penjelasan dan arahan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, sambutnya.

Mengapa kebanyakan dari peserta sosisalisasi ini dari kelompok ibu-ibu, karna dari hasil pengamatan saya selama di lapangan kelompok ibu-ibu lah yah paling berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan ini, gambaran ini saya ambil dari 2 BSU yg sudah terbentuk di pada dua kelurahan, lanjut henry.

Harapan kami dengan adanya sosisalisasi pembentukan Bank Sampah Unit ini sampai proses kegiatannya berlangsung adalah dapat memotivasi peserta bahwa menjaga kebersihan itu sangatlah penting, kegiatan ini pula bukan hanya sekedar membersihkan dan mengeluarkan tenaga saja tapi tentunya dengan hadir nya BSU ini pula dapat meningkatkan pola pikir masyarakat untuk berkreativitas, karena sampah tidak selamanya hanya menjadi sampah tetapi dapat bernilai ekonomis tergantung bagaimana cara kita mengelolanya, sambung Lurah Bonto-Bontoa Iqra Ardiansah.

Selepas sosialisasi ini para peserta juga harap untuk segera membentuk struktur kepengurusan, program dan bentuk kegiatan dalam bank sampah ini, agar secepatnya dapat dilaksanakan dengan baik. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi. Mariki berbuat untuk Kelurahan Bonto-Bontoa ta semua, menuju Kelurahan Bonto-Bontoa yang bersih dan sehat, tutupnya

Dikutip http://makassarglobal.com/berita/detail/sosialisasi-pembentukan-bsu-kelurahan-bontobontoa