Sistem bank sampah yang dilakukan oleh YPN yang bekerja sama dengan Unilever dan Pemerintah kota Makassar kini dalam masa pembagian stimulan. Adapun pembagian stimulan untuk 20 besar wilayah MGC tahun 2011 ini terbagi atas 2 jenis, yaitu dalam bentuk barang dan juga dana. Dalam pembagian stimulan ini mendapatkan kendala atau masalah, dimana sampai saat ini baru 12 wilayah yang baru mengambil stimulan, selebihnya 8 wilayah belum ada informasi jelas, bahkan kami (Team MGC/Bank Sampah) sudah melakukan koordinasi kepada fasilitator untuk mengambil stimulan, diharapkan kedepannya sisa wilayah ini dapat menyelesaikan pembagian stimulan, agar kegiatan bank sampah dapat berjalan dengan baik. 20 wilayah bank sampah ini nantinya akan melakukan transaksi penjualan sampah, dimana nantinya ada skema transaksi bank sampah yang harus dilakukan. Selain itu, dampak dari bank sampah ini kedepannya dapat merubah pola pikir dan perilaku masyarakat mengenai sampah itu sendiri, bahwa sebenarnya sampah itu berharga dan bernilai ekonomis.
MAKASSAR, FAJAR — Program Makassar Green and Clean 2012 kali ini lebih memfokuskan mengenai peningkatan bank sampah. Rabu, 6 Juni kemarin, Tim MGC mengundang beberapa pihak yang terkait mengenai pengolahan bank sampah dalam acara Develop Pengepul Bank Sampah.
Pihak-pihak yang diundang dalam antara lain pemerintah kota Makassar, pengepul atau pengumpul sampah, 10 wilayah kampung pintar, dan 20 wilayah nominasi MGC 2011. Wakil Wali Kota Makassar, Supomo Guntur hadir langsung dalam acara itu.
Projeck Offcer MGC, Saharuddin Ridwan mengatakan, adanya kerja sama antara warga dan pengumpul potensi sampah dapat dimanfaatkan dan mengurangi volume sampah yang ada TPA. Sistem bank sampah, kata dia akan memberi edukasi secara langsung kepada warga untuk memanfaatkan sampah ini menjadi suatu penghasilan tambahan.
“Kami berharap dengan sistem bank sampah ini dapat menadi langkah efektif untuk memberi edukasi mengenai pengolahan lingkungan dan bisa mereduksi sampah sebanyak-banyaknya,” kata Sahar.
Sementara itu Wakil Wali Kota Makassar, Supomo Guntur mengatakan, sejak program MGC ini di mulai 4 tahun yang lalu, memang menjadi program andalan Pemkot untuk membuat kota Makassar menjadi lebih hijau dan bersih. Apalagi dengan adanya program Bank Sampah yang dicanangkan di MGC 2012, itu akan menjadi keunggulan program MGC ini karena sampah-sampah tersebut dapat dimanfaatkan menjadi penghasilan tambahan. Bahkan bisa dijadikan usaha.
“Makanya saya tidak larang pengepul-pengepul atau pengumpul sampah karena mereka berperan dalam membersihkan lingkungan. Makanya dengan adanya Bank Sampah ini masyarakat dan pengumpul dapat bekerja sama untuk mengurangi sampah ini,” kata Supomo.
Supomo menambahkan, sistem bank sampah yang berjalan di pemukiman warga dan bank sampah pusat yang akan di bangun dapat menjadi langkah selanjutnya dalam memperhatiakan dan penjaminan bagi wilayah MGC yang memiliki Bank Sampah unit di wilayah masing-masing. (wan/pap)
Warga Kota Makassar memeriahkan Awarding MGC 2014, dimana warga dalam hal ini adalah Pengelola Bank Sampah kembali menjadi saksi mata pemberian apresiasi bagi mereka pengelola bank sampah yang telah berhasil mengelola bank sampahnya dengan baik dan memberikan dampak yang yang baik terhadap kebersihan kota makassar. Dalam awarding ini, banyak kegiatan yang dilaksanakan, dimana ada lomba yel – yel, lomba kostum terbaik, daur ulang dan yang pastinya Pemberian Penghargaan bagi bank sampah yang yang berkategori white, blue, silver, dan gold. Perayaan Awarding ini sendiri dihadiri langsung oleh Wakil Walikota Makassar, Bpk. Syamsu Rizal MI, S.Sos, M.Si, Manager Lingkungan YUI, Ibu Maya Tamimi, Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion Sulawesi-Maluku, Bpk. Ir. Darhamyah, M.Si, Kepala SKPD, Camat dan Lurah Kota Makassar dan 35 Pengelola Bank Sampah beserta kader – kadernya. Dalam sambutannya wakil walikota sangat mengapresiasi program bank sampah ini sendiri, karena sudah mampu mereduksi sampah yang ada di kota makassar, selain itu juga beliau berterima kasih kepada semua pengelola bank sampah atas apa kepedulian mereka kepada lingkungannya.