Kondisi sampah di Indonesia termasuk di Kota makassar Sulawesi Selatan semakin memprihatinkan. Bertambahnya jumlah penduduk juga berdampak bertambahnya jumlah sampah yang dihasilkan warga kota. Kota Makassar sendiri adalah 1 dari sekian banyak kota di Indonesia yang setiap tahun berupaya melakukan kegiatan pengurangan dan penanganan sampah. Dengan jumlah penduduk kurang lebih 1,5 juta jiwa, maka setiap hari sampah yang dihasilkan sebanyak 1000 hingga 1.200 ton per hari.
Dari jumlah tersebut sekitar 700 hingga 800 ton sampah yang bisa teramngkut ke Tempat pemrosesan akhir (TPA) Tamangapa Antang. Sisanya ada yang dikelola melalui abnk sampah, TPS 3R dan masih ada juga yang tidak termanfaatkan dan terbuang percuma di beberapa lokasi di Makassar.
Untuk itulah, World Wildlife Fund (WWF) Indonesia berkolaborasi dengan NGO Yayasan Peduli negeri dalam meningkatkan kepedulian masyarakat dalam mengelola sampah. Adalah kelurahan Untia, kecamatan Biringkanaya yang menjadi lokasi dalam program yang kemudian diberi nama Plastic Smart Cities disingkat PSC. Program ini dibagi dalam berbagai tahap, edukasi, pembentukan kelembagaan, pelatihan, dan optimalisasi Tempat pengolahan Sampah Terpadu 3R. Kegiatan ini berlangsung selama 3 bulan dari bulan Oktober hingga Desember 2021.