MAKASSAR—Ketua Yayasan Peduli Negeri, Saharuddin Ridwan menyerukan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2022, yang jatuh tepat tanggal 21 Pebruari 2022 ini tidak sekedar wacana, tapi bagaimana Implementasi di lapangan yang perlu.
Ketua Yayasan Peduli Negeri
Menurut Sahar, HPSN 2022 yang mengusung tema ‘dari Kelola Sampah, Kurangi Emisi, dan Bangun Proklim’ merupakan hal yang luar biasa di tengah kondisi lingkungan saat ini yang mengalami banyak kerusakan.
Langkah pemerintah dalam kebijakan lingkungan menurut pendiri Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI) ini sudah banyak, namun dari sisi implementasi di lapangan masih perlu ditingkatkan.
“HPSN ini jangan sekadar wacana saja, tapi bagaimana implementasi di lapangan yang perlu. Undang undang lingkungan hidup no 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah sudah sangat jelas bahwa penyelesaian sampah dimulai dari sumbernya. Sehingga penting saat ini adalah mengedukasi masyarakat tidak boleh berhenti,” tegas Sahar kepada Mediasulsel.com, Senin (21/2/2022).
Ketua umum Asobsi pusat 2017 hingga 2021 ini mengaku banyak daerah yang berusaha memperbaiki lingkungan dan pengelolaan sampahnya hanya karena event adipura semata.
“Saya banyak keliling daerah dan mendapati kabupaten dan kota yang pernah meraih adipura ternyata menurun kualitas lingkungannya seperti TPA tidak terurus, bank sampah, TPS 3R tidak maksimal,” ungkapnya.
Selain itu lanjutnya, program kampung iklim seharusnya bisa disinergikan dengan seluruh pihak karena kalau Kampung Iklim bisa bergerak dan kemudian memberikan kontribusi besar dalam penurunan emisi gas rumah kaca maka akan jadi salah satu indikator yang Nationally Determined Contribution (NDC) hitung targetnya.
Gas rumah kaca dalam NDC pada 2030 ditargetkan turun sebesar 29 persen dengan usaha sendiri dan 41 persen dengan bantuan internasional.
Meski demikian mantan Direktur Operasional PD Pasar Makassar ini menuturkan, bahwa mewujudkan lingkungan dan pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan harus menerapkan 5 aspek antara lain, regulasi, kelembagaan, pembiayaan, pemberdayaan masyarakat dan teknologi.
“Regulasi kita sudah terlalu banyak, ada perpres 97 tahun 2017 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga, kemudian diturunkan ke provinsi dengan membuat Pergub/Perbup dan perwali Jakstrada dengan target 30 persen pengurangan dan 70 persen penanganan hingga 2025. Sekarang pertanyaannya apakah implementasi di lapangan berjalan maksimal?” Tutupnya.
Dikutip dari https://www.mediasulsel.com/sahar-serukan-hpsn-jangan-sekedar-wacana/
Online24jam, Gowa, – Transformasi bekerjasama dengan Yayasan Peduli Negeri (YPN) menyelenggarakan Kegiatan Penghargaan Tahap III untuk Bank Sampah Unit di Kabupaten Gowa. Kegiatan ini sekaligus sebagai puncak acara penutupan Program Daur Ulang Sampah Perkotaan (Municipal Waste Recycling Management Program/ MWRP) yang didukung oleh Pemerintah Kabupaten Gowa sejak tahun 2019.
Kegiatan penutupan program dan pemberian penghargaan dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 2021 di Gedung Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Gowa. kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan kembali bank sampah yang telah terbentuk dan aktif melakukan penimbagan ke UPT Bank Sampah Induk Gowa, penyerahan Buku Pengelolaan Persampahan dari Pusat Transformasi sebagai bentuk serah terima Program Daur Ulang Sampah Perkotaan Kabupaten Gowa yang telah dilaksanakan bekerjasama dengan YPN kepada Pemerintah Kabupaten Gowa, dan memotivasi Bank Sampah Unit (BSU) agar tetap aktif melakukan penimbangan sampah ke UPT Bank Sampah Induk Gowa melalui pemberian reward kepada BSU yang telah dibentuk dari tahun 2019 sampai sekarang.
Saharuddin Ridwan selaku Pimpinan YPN menjelaskan, “Penutupan program MWRP diselenggarakan dengan agenda pemberian reward kepada Bank Sampah Unit yang bertujuan untuk motivasi Bank Sampah Unit yang telah dibentuk supaya terus aktif untuk mewujudkan ‘Zero Waste’ di Kabupaen Gowa.”
“Program ini banyak memberikan dampak kebersihan lingkungan terutama pemberdayaan masyarakat yang terintegrasi dan berkelanjutan dengan dukungan dari pemerintah. Bank Sampah yang sudah terbentuk di tiga Kecamatan yaitu, Somba Opu, Pallangga dan Bajeng dengan jumlah sebanyak 56. Diharapkan akan lebih giat mengumpulkan sampah rumah tangga dengan kerjasama UPT Bank sampah Induk Gowa,” imbuh Saharuddin.
Pelaksanaan Program Daur Ulang Sampah Perkotaan secara keseluruhan bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan kapasitas pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Gowa dengan menggunakan pengalaman dan praktik terbaik dari Kota Makassar. Program ini belajar dan mengadopsi kebijakan pengelolaan sampah di Kota Makassar. Pendekatan pengelolaan sampah di Kota Makassar digunakan sebagai bahan rujukan untuk mendukung kolaborasi masyarakat-pemerintah dan sistem pengelolaan sampah yang lebih inklusif di Kabupaten Gowa.
“Melalui program ini, kapasitas pemerintah dalam pengelolaan sampah melalui khususnya Dinas Lingkungan hidup melalui UPTD yang berfokus kepada manajemen pengelolaan sampah meningkat. Di level masyarakat, program ini mendukung kegiatan bank sampah untuk membangun partisipasi masyarakat yang lebih luas terutama perempuan dan pemuda dalam pengelolaan sampah,” ungkap Direktur Operasional Yayasan Transformasi, Ethika Fitriani
Henry Alfa, Kepala UPTD Bank Sampah Pusat Kabupaten Gowa menambahkan “UPTD Bank Sampah Pusat secara aktif terus mensosialisasikan kepada masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah dari rumah dan membentuk bank sampah. Kepala desa dan masyarakat menyambut baik dan sangat ingin segera mewujudkan terbentuknya bank sampah di wilayahnya masing-masing namun UPTD justru terkendala dengan sarana pengangkutan yang belum memadai. Hal ini masih akan terus diupayakan solusinya untuk dimasukkan ke APBD mendatang, terlepas dari adanya tantangan penganggaran akibat penanganan pandemi COVID-19.”
Kegiatan BSU yang dikelola oleh masyarakat merupakan kegiatan yang memberikan manfaat ganda. Manfaat pertama adalah dari aspek lingkungan. BSU yang dikelola mulai dari tingkat rumah tangga membantu menurunkan angka produksi sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Aktivitas bank sampah juga berperan mengurangi jumlah sampah yang tidak dikelola (dibuang sembarangan) dan berkontribusi pada pencemaran lingkungan khususnya pencemaran sungai dan laut.
Manfaat kedua adalah dari aspek ekonomi. Hampir semua jenis sampah dapat didaur ulang dan digunakan kembali. Baik sampah organik maupun anorganik masih memiliki nilai ekonomis jika dijual atau didaur ulang. Melalui kegiatan BSU, masyarakat dapat mengumpulkan, memilah dan menjual sampah. Uang hasil menjual sampah tentunya bisa ditabung atau digunakan langsung untuk keperluan sehari-hari.
Untuk proses penilaian dan penentuan pemenang penghargaan, tim YPN bekerja sama dengan UPT Bank Sampah – Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa telah melakukan kegiatan verifikasi dan pendataan keaktifan masing-masing BSU pada tanggal 15-16 Desember 2021.
Berikut para pemenang untuk penghargaan tahap III:
Piala Bergilir Juara 1 Bank Sampah Unit Seroja Mangasa Kelurahan Pandang-Pandang.
Juara Tetap Juara 1 Bank Sampah Unit Seroja Mangasa Kelurahan Pandang-Pandang. Juara 2 Bank Sampah Unit Peduli Bersama Kelurahan Paccinongang. Juara 3 Bank Sampah Unit Nur Hidayah Kelurahan Tompobalang
Juara Harapan Harapan 1 Bank Sampah Unit Al-Mutsyar Kelurahan Tamarunang Harapan 2 Bank Sampah Unit Nurun Nur Kelurahan Samata Harapan 3 Bank Sampah Unit Al-Hijrah Kelurahan Paccinongang.
Pendatang Baru Terbaik Bank Sampah Unit Amanah Kelurahan Kalegowa.
“Ada 100 sekolah SD di Makassar yang ikut dalam kegiatan ini, dua diantaranya sengaja didatangkan dari pulau,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar dr Naisyah Tun Azikin disela perayaan, Kamis.
Makassar,22 oktober.Ratusan siswa Sekolah Dasar mengikuti perayaan hari cuci tangan se-dunia di pantai Akkarena Metro Tanjung Bunga Makassar, Sulawesi Selatan.
Ia menyebutkan kegiatan ini bagian dari edukasi siswa untuk menjaga kebersihan tangan sebelum dan sesudah melaksanakan aktifitas di sekolah maupun luar sekolah.
“Kegiatan ini memasuki tahun kelima yang dilaksanakan di kota Makassar dimana Yayasan Peduli Negeri selaku pelaksana program yang bertujuan mengurangi resiko penularan penyakit. Tahun ini kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) berdasarkan data kesehatan mampu menekan angka penyakit diare dari urutan tiga besar menjadi delapan,” sebutnya.
Menurut Naisyah gerakan CTPS terus digalakkan Pemerintah Kota kepada siswa agar penularan penyakit melalui tangan dapat di tekan melalui gerakan G21 CTPS di sejumlah sekolah Kota Makassar.
“Perilaku sehat dan mencuci tangan sebelum makan adalah hal penting untuk mencegah masuk penyakit sepeti diare dan Ispa,” tambahnya.
Sementara Wali Kota Makassar dalam sambutannya mengatakan pentingnya menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. Program Makassar Tidak Rantasa melalui Lihat Sampah Ambil (Lisa) harus digalakkan minimal 10 menit perhari.
“Selalu lakukan pungut sampah bila menemukan dan buang pada tempatnya dan itu mesti dilakukan setiap hari dan jangan lupa cuci tangan dengan sabun setelah pungut sampah” katanya kepada ratusan siswa SD tersebut.
Selain itu diperlukan sosialisasi pentingnya memiliki perilaku hidup bersih dan sehat di mulai dari kesehatan tangan diri sendiri, dan keluarga serta orang lain. Dan biasakan cuci tangan dengan sabun pada air mengalir setelah mandi, sebelum dan sesudah makan, dan keluar dari kamar mandi.
Sedangkan General Manager Yayasan Unilever Indonesia Sinta Kaniwati mengatakan aksi CTPS ini dalam rangka pencapaian 70 juta tangan indonesia sehat mengunakan lifebouy sesuai program edukasi dan sosialisasi berkelanjutan.
Selain itu sebegai wujud komitmen dan konsistensi dalam menurunkan angka kematian akibat diare dan infeksi pernafasan (Ispa) di Indonesia.
“Aksi nyata ini melalui peran mitra dan berbagai pihak. Tahun ini pemertaan edukasi yang kami lakukan telah melibatkan 50 rumah sakit, 15.430 sekolah dan organisasi PKK di 34 provinsi di Indonesia yang diaplikasikan dalam school program menjangkau 65.703.775 perempuan,” paparnya.
Dia menambahkan untuk CTPS di Sulsel telah menjangkau sekitar 80.568 siswa di 552 sekolah dasar dan 9.500 bagi kader tim penggerak PKK di wilayah Sulsel.
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Perayaan Hari Cuci Tangan Sedunia”, Klik untuk baca: https://www.kompasiana.com/vianapramugasari/562e023fa623bd13072b143b/perayaan-hari-cuci-tangan-sedunia?page=all
MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar berhasil meraih Adipura Asean berkat kebijakan sang wali kota yang berpihak kepada lingkungan. Ketua Asosiasi Bank Sampah Indonesia (Asobsi), Saharuddin Ridwan menjelaskan, penghargaan Adipura Asean ini diterima karena kebijakan Wali Kota Makassar dianggap sangat berpihak kepada kebersihan lingkungan berbasis masyarakat. Pada umumnya, Adipura Asean dinilai dari dua aspek, fisik dan non fisik. Kebijakan wali kota itu adalah bagian dari penilaian non fisik yang terjewantahkan dengan aspek fisik melalui beberapa program kerja. “Yang jelas kita dapat karena kebijakan pemerintah kota mendukung terhadap pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Ini adalah rekomendasi dari pemerintah pusat yang diusulkan Makassar sebagai nominasi, dan akhirnya terpilih menjadi yang terbaik,” katanya kepada KORAN SINDO.
Dikatakan, kategori clean line atau bersih daratan yang diterima Makassar tidak lain juga terkait dengan pengelolaan sampah di kota ini, salah satunya dibentuknya Bank Sampah di seluruh wilayah kelurahan mengakar ke rukun tetangga dan rukun warga (RT/RW). Dimana saat ini jumlah bank sampah sudah mencapai kurang lebih 760 unit dengan perkiraan jumlah nasabah aktif sekitar 50.000 orang. “Ada pun edaran wali kota mewajibkan seluruh pegawai melakukan pengurangan sampah dengan cara menjadi nasabah Bank Sampah itu bagian dari penilaian non fisik, dan inovasi di dalam pengeloaan sampah menjadi bio gas, serta inovasi lainnya tentang sampah tukar beras,” terang Saharuddin yang juga Ketua Yayasan Peduli Negeri (YPN). Selain itu kebijakan lainnya seperti pelimpahan kewenangan juga dianggap sebagai langkah strategis mendukung upaya kebersihan lingkungan. Itu terkait dengan pengelolaan sampah, retribusi pembayaran sampah dan pemeliharaan taman dari Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Makassar ke seluruh pemerintahan kecamatan.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Minggu, 27 Agustus 2017 – 20:30 WIB oleh Puguh Hariyanto dengan judul “Berkat Bank Sampah, Makassar Raih Adipura Asean”. Untuk selengkapnya kunjungi: https://daerah.sindonews.com/berita/1234308/192/berkat-bank-sampah-makassar-raih-adipura-asean